Eksplorasi Konsep - Modul 2.1.a.4 Kasus Ibu Renjana

Eksplorasi Konsep - Modul 2.1.a.4 Kasus Ibu Renjana  

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Namun demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. 

Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan.

Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap atau Superman yang bisa ke sana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan.

Ibu Renjana adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 murid. Di antara 32 murid di kelasnya tersebut, Bu Renjana memperhatikan bahwa 3 murid selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Renjana menyiapkan 25 soal perkalian.

Berdasarkan ilustrasi kelas tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Renjana tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

Jika Anda adalah Ibu Renjana, apakah yang akan Anda lakukan? Jelaskanlah mengapa Anda melakukan hal tersebut.

Contoh pendapat dari rekan-rekan CGP antara lain sebagai berikut:

Jawaban :saya kurang setuju dengan Ibu Renjana, karena anak tersebut sudah menguasai materi yang ada. ketika anak tersebut dikhawatirkan mengganggu anak lain yang masih mengerjakan, menurut saya akan lebih baik anak tersebut di berikan bekal nasihat dan juga gambaran pembelajaran selanjutnya. Ataupun semisal pada pelajaran matematika saya sering memberikan nasihat dan juga semacam tantangan teka - teki asah pengetahuan kepada anak. sehingga dapat mengisi waktu luang anak. Anak juga bisa diajak untuk membantu rekan yang lain yang mengalami kesulitan pada materi perkalian.

Jawaban:Tidak tepat. Tiga anak yang selesai lebih dahulu dan jawabannya tepat, biasanya memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan teman-temannya. Jika mereka hanya diberi soal lebih banyak dengan level kognitif yang sama, kurang bijaksana. Jika saya adalah Ibu Renjana, saya akan memberikan soal dengan tingkat kesukaran diatas soal yang diberikan untuk teman-temannya. Jika soal untuk murid yang lain masih dalam level LOTS, maka tiga murid tersebut harusnya diberi materi pengayaan dengan tingkat kesukaran MOTS ataupun HOTS. Saya akan melakukan hal ini dengan tujuan memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tiap murid.

Jawaban:1. Menurut saya, strategi ibu Renjana kurang tepat. Untuk anak-anak yang memiliki level penguasaan materi yang lebih dr teman-temannya, seharusnya bukan ditambah jumlah soalnya, melainkan disesuaikan tingkat kesulitan soalnya. 2. Jika saya menjadi ibu Renjana, saya akan menyiapkan lembar kerja berbeda untuk 3 anak tersebut, yang memuat soal-soal atau kegiatan dengan level kognitif dan keterampilan yang lebih meningkat tantangannya dibandingkan dengan siswa lain yang masih berada di level "rata-rata". Disinilah fungsi guru untuk memaksimalkan potensi siswa dengan memberikan tantangan yang sesuai "porsinya".

Jawaban:saya kurang setuju dengan cara yang dilakukan oleh ibu Renjana, jika ketiga anak tersebut diberi soal yang lebih banyak karena untuk mengatasi agar ketiga anak tersebut tidak ramai dan tidak mengganggu temannya, hal tersebut dipandang kurang adil. Ibu Renjana harusnya memahami bahwa ketiga muridnya sebenarnya mempunyai kemampuan lebih tinggi dari yang lain dan harus dicarikan kegiatan yang dapat membantu bu Renjana. Karena kebetulan saya mengajar di tingkat SMK maka jika ketiga murid tersebut saya tuntun atau arahkan agar dapat membantu temannya yang masih kesulitan berarti saya menggunakan metode tutor sebaya.

Jawaban: Saya tidak setuju dengan apa yang dilakukan ibu renjana karena dengan meberikan soal tambahan dirasa tidak adil bagi mereka. Jika saya jadi bu renjana saya akan mengarahkan mereka untuk membantu teman - temannya yang masih mengalami kesulitan dalam memahami soal perkalian. Sehingga bagi anak yang berkemampuan lebih itu dapat melatih kemampuan mereka dalam melakukan sesuatu yang baru , melatih inisiatif dan kerjasama dengan teman. Sedangkan bagi anak yang dengan kemampuan kurang dapat melatih kemampuan mengeluarkan pendapat atau bertanya. Karena biasanya siswa akan cenderung lebih suka atau berani bertanya dengan teman sebayanya daripada bertanya kepada gurunya

Belum ada Komentar untuk "Eksplorasi Konsep - Modul 2.1.a.4 Kasus Ibu Renjana "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel