" crossorigin="anonymous"> Buku Panduan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Fase A-F - guru grobogan

Buku Panduan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Fase A-F

Buku Panduan Pendidikan Pancasila tahun 2025 diramalkan akan lebih menekankan pada pendekatan kontekstual, berbasis nilai, dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun dunia digital. Materinya tidak hanya berupa hafalan butir-butir Pancasila, tetapi penanaman karakter dan etika berbasis Pancasila.

Buku Panduan Pendidikan Pancasila


Kerangka Utama (Framework) Pembelajaran:

Pendekatan "Pancasila dalam Aksi" akan menjadi tulang punggung, dimana peserta didik diajak untuk:

  1. Merenungkan nilai-nilai Pancasila.

  2. Berinteraksi dan berdiskusi dengan nilai-nilai tersebut.

  3. Merefleksikan dalam pikiran dan perasaan.

  4. Mengaktualisasikan dalam tindakan nyata.

Rangkuman Per Sila dan Isu Kontemporer:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Inti Nilai: Spiritualitas, keimanan, toleransi, dan kerukunan.

  • Fokus Pembahasan:

    • Toleransi Aktif: Tidak hanya hidup berdampingan, tetapi aktif melindungi hak beribadah pemeluk agama lain dan bekerja sama dalam kebaikan.

    • Spiritualitas di Era Digital: Menjaga etika dan moral dalam berinteraksi di media sosial, menghindari ujaran kebencian (hate speech) dan hoaks atas nama agama.

    • Ekologi dan Spiritualitas: Menjaga lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab kepada Sang Pencipta.

    • Mencegah Radikalisme: Memperkuat imunitas mental terhadap paham radikal dan intoleran dengan pemahaman agama yang moderat dan mencintai perdamaian.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

  • Inti Nilai: Hak Asasi Manusia (HAM), kesetaraan, empati, dan solidaritas.

  • Fokus Pembahasan:

    • Penghormatan terhadap Martabat Manusia: Menolak segala bentuk diskriminasi, perundungan (bullying), dan kekerasan (termasuk cyberbullying).

    • Keadilan Sosial untuk Semua: Memahami isu-isu kesenjangan ekonomi, disabilitas, dan kesetaraan gender dari perspektif kemanusiaan.

    • Kepedulian Global: Tanggap terhadap isu kemanusiaan global seperti pengungsi, bencana alam, dan perdamaian dunia.

    • Etika Digital: Menghargai privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi pribadi, dan berkomunikasi dengan santun di ruang digital.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

  • Inti Nilai: Nasionalisme, cinta tanah air, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme.

  • Fokus Pembahasan:

    • Nasionalisme Kontekstual: Cara mencintai Indonesia di era global, misalnya dengan menggunakan produk lokal, melestarikan budaya, dan berkontribusi positif di kancah internasional.

    • Merajut Keberagaman: Memahami ancaman perpecahan seperti hoaks, ujaran kebencian SARA, dan radikalisme, serta kemampuan untuk meresponsnya dengan bijak.

    • Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara: Bela negara tidak hanya fisik, tetapi juga melalui prestasi, menjaga persatuan di media sosial, dan melindungi NKRI dari ancaman siber dan perang proxy.

    • Pentingnya Identitas Nasional: Di tengah derasnya arus globalisasi dan budaya asing.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  • Inti Nilai: Demokrasi, deliberasi, kebebasan berpendapat, dan keputusan bermufakat.

  • Fokus Pembahasan:

    • Demokrasi Deliberatif: Teknik bermusyawarah untuk mencapai mufakat dengan mengedepankan etika diskusi, menghargai perbedaan pendapat, dan mencari solusi terbaik, bukan sekadar menang dalam debat.

    • Partisipasi Publik yang Cerdas: Peran aktif dalam pemilu, diskusi publik, dan gerakan sosial dengan dasar data dan fakta, bukan emosi.

    • Literasi Digital dan Hoaks: Kemampuan menyaring informasi, memverifikasi kebenaran, dan tidak menyebarkan konten provokatif yang merusak demokrasi.

    • Kepemimpinan yang Melayani: Memahami filosofi kepemimpinan Pancasila yang mengutamakan pelayanan dan keteladanan.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Inti Nilai: Kesejahteraan, kesetaraan peluang, dan pemerataan.

  • Fokus Pembahasan:

    • Keadilan Prosedural dan Substansial: Memahami bahwa keadilan bukan hanya di atas kertas, tetapi harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

    • Tanggung Jawab Sosial: Pentingnya gotong royong, filantropi, dan kesukarelawanan untuk membantu sesama.

    • Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi: Memahami prinsip-prinsip ekonomi Pancasila yang mengutamakan kekeluargaan dan pemberdayaan UMKM.

    • Keberlanjutan Lingkungan: Keadilan untuk generasi mendatang dengan menjaga sumber daya alam dan lingkungan hidup (ESG - Environmental, Social, and Governance).

Aspek Metodologi dan Penilaian (Poin Baru yang Diperkirakan):

  • Project-Based Learning (PjBL): Peserta didik diajak membuat proyek nyata yang merefleksikan nilai Pancasila (contoh: kampanye anti-bullying, proyek pelestarian lingkungan, workshop literasi digital).

  • Refleksi dan Jurnal Pribadi: Penekanan pada proses internalisasi nilai melalui tulisan refleksi.

  • Penilaian Autentik: Penilaian tidak hanya pada tes tertulis, tetapi lebih pada sikap, perilaku, dan partisipasi dalam kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

  • Integrasi dengan Mata Pelajaran Lain (Cross-Curricular): Nilai Pancasila diintegrasikan dalam pembelajaran semua mata pelajaran.

Bagi bapak/ibu guru yang membutuhkan Buku Panduan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 1 SD sampai dengan Jenjang SMA/SMK Sederajat bisa mengunduh file pdf nya melalui link di bawah ini.Buku Panduan ini sudah sesuai dengan Capaian Pembelajaran terbaru tahun 2025 berdasarkan BSKAP Nomor 046 Tahun 2025.


Buku Panduan Pendidikan Pancasila 2025 diperkirakan akan menjadi panduan yang dinamis dan relevan. Fokusnya bergeser dari sekadar knowing (mengetahui) menjadi being (menjadi) dan acting (bertindak) sebagai warga negara Indonesia yang ber-Pancasila seutuhnya, siap menghadapi tantangan kompleks di abad ke-21.

Belum ada Komentar untuk "Buku Panduan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Fase A-F"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel